Historia
Maka senjapun datang
air mata menjelma kunangkunang
menarinari di sela gemintang
ditantang ia melintang
di hati ia menghadang
lalu lelap berselimut petang
Pagi menjelang
mengaung berdiri menantang
Aku takkan hilang
sebab namaku tak terbilang
juga ada di rawa dan padang
ada di duka dan riang
Hingga kelak aku mendiang
No comments:
Post a Comment