Kado Pernikahan Mutiah Ummusyahidah
Binti Rusnawati Rasyid
Pagi masih belia
Selimut malam belum
tergulung
Embun belum beranjak
Ketika munajat ini
menjelma kidung
Menembus semua batas
Rebahlah segala di
hadapnya
Kepada Sang Pemilik
Cinta dan Waktu
Aku berkata tanpa menggunakan
lidah
Aku menyebut-nyebut nama
KekasihMu berulangulang
Agar mampu kumunat
kidung ini padaMu saja.
“Tiada keraguan pada hamba.
Engkaulah yang mengukir tubuhnya
dengan rahmanMu
Dari pahat cinta ibu dan ayahnya.
Dikaulah yang menitip kasih sayang
Dalam tubuhnya sebagai tempatmu
mengkukir
Tubuh terindah.Maka jika sekiranya
Dikau berkenan
Maka perkenankanlah Mutiah Ummusyahidah
Mengayuh bahtera Nuh-Mu bersama putra
putri yang Dikau
Nisbatkan kepadaNya kelak.
Diakulah pemiliki segala bahagia
Yang kadang kau titip melalui
bunga-bunga
Dan kepak kupu-kupu pagi-pagi
Maka jika Dikau berkenan maka
perkenankanlah
Mutiah Ummusyahidah menjadi pewujud
Harap ibu dan ayahnya untuk mewarisi
rezkiMu pada Yusuf yang tidak tara
maka cukup pulalah rezkinya.
Dikaulah pengangkat rasa sakit dari
Sulaiman
Hingga kesehatan melimpah padanya
Maka jika Dikau berkenan maka
perkenankanlah
Mutiah Ummusyahidah memiliki kesehatan
Jiwa dan raga untuk mendekap
hamba-hambaMu
Maka Engkaulah segala dari segala
Maafkan kelancangan tanah rendah ini
Di hadapMu Yang Perkasa.”
Dan pagi pun menguning
Bunga-bunga mekar
gemulai
Embun pun berangkat
tergesa-gesa.
Makassar, 3 Nopember 2012
No comments:
Post a Comment