Cinta
memainkan peran yang demikian penting dalam sebuah rumah tangga. Bagi masyarakat
Barat dan pada umumnya masyarakat dewasa ini memandang bahwa satu-satunya
landasan suatu pernikahan adalah cinta. Cinta romantis biasanya diawali oleh
daya tarik seksual. Seseorang akan meluangkan waktu dengan seseorang pula
(perempuan maupun laki-laki) jika ia merasakan adanya daya tarik seksual itu.
Ketika ditemukan bahwa seseorang memiliki perasaan yang sama dengan orang yang
ia sediakan waktu luang itu maka dapat diberi label bahwa itulah perasaan cinta.
Memperkuat penjelasan
mengenai cinta, Collins (1987:99) membedakan dua jenis cinta, yaitu: romantic love (cinta romantis) dan mature love (cinta yang matang). Menurut
collins, cinta romantis adalah cinta yang berhubungan dengan perasaan jatuh
cinta. Jika hal ini terjadi maka perasaan “kesendirian” seseorang akan berakhir
karena seseorang telah menemukan belahan jiwanya (soulmate), dua orang menjadi satu, hidup semati tetap bersama, dan
kehangatan menyelimuti sepanjang hidup mereka. Sedangkan cinta yang matang memandang bahwa pada hakikatnya manusia itu
berada dalam kesendiriannya masing-masing, sehigga meskipun dua orang saling
mencintai, tapi kesadaran tentang adanya perbedaan seperti perbedaan tujuan,
kebutuhan, adat istiadat dan kebiasaan perilaku diakui dalam cinta bentuk mature love ini. Tetapi, perbedaan
tersebut diterima sebagai sebuah kenyataan. Kesatuan dari dua orang berbeda
tetap berlangsung berdasarkan atas cinta tetapi perbedaan itu tetap dihargai
dalam hubungan cinta seperti ini. Cinta yang manakah yang melandasi sebuah
pernikahan ? Tergantung pilihan setiap pasangan yang mau menikah.
Menurut
Henslin (2006:124), pernikahan yang melahirkan rumah tangga pada dasarnya
terjadi karena manusia memang adalah makhluk homogami (homogamy). Homogami menggambarkan kecenderungan orang untuk
menikahi seseorang yang memiliki ciri yang sama. Henslin mengilustrasikan bahwa
seorang gadis Amerika Latin dengan gelar perguruan tinggi dan orang tuanya
adalah dokter cenderung jatuh cinta dan menikah dengan lelaki Amerika Latin
yang lebih tua dan juga telah lulus perguruan tinggi. Demikian pula halnya
dengan perempuan yang putus sekolah yang orang tuanya hidup dari tunjangan
sosial akan cenderung jatuh cinta dan menikah dengan seorang laki-laki yang
berlatar belakang yang sama dengan dirinya.
No comments:
Post a Comment