Ketika seseorang mengalami masalah sosial maka masyarakat dan struktur sosial dapat digunakan dan atau berperan dalam memberikan dukungan. Dukungan ini disebut dukungan sosial. Dalam hal ini, Keterjaminan Sosial (Social Security) dan Modal Sosial (Social Capital) merupkan energi yang dapat dimanfaatkan dan atau bermanfaat dalam mendukung kelangsungan hidup seseorang untuk keluar dari masalah sosial yang dihadapi. Pada edisi ini, kita akan membahas mengenai Keterjaminan Sosial atau Social Security.
Menurut,
World Bank Research Observer, 1991, (Saefuddin
dkk, 2003:18-19), keterjaminan sosial dapat didefinisikan secara luas
sebagai tindakan publik, termasuk yang dilakukan oleh masyarakat, untuk
melindungi kaum miskin dan lemah dari perubahan yang merugikan dalam standar
hidup, sehingga mereka memiliki standar hidup yang dapat diterima. Dalam hal
ini, instrumen yang terkait meliputi jaminan pekerjaan dan pendapatan serta
instrumen kebijakan formal seperti; asistensi, asuransi sosial dan tunjangan
keluarga.
Dalam
studi ILO, 1984, menurut penjelasan
Saefuddin di atas, terdapat 3 tahap keterjaminan sosial, yaitu:
1) Sumbangan/derma
dari kaum kaya yang disediakan untuk para fakir miskin.
2) Skema
asuransi sosial dikembangkan berdasarkan suatu kewajiban premi yang diberikan
kepada peserta berupa pensiun dan pembayaran masa sakit.
3) Konsep
pencegahan dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup.
Degan
demikian, dapat dipertegas kembali bahwa keterjaminan sosial adalah kemampuan
masyarakat secara mandiri untuk terus berkembang serta mewaspadai, mencegah dan
mengatasi terjadinya krisis, yang bersumber dari faktor internal maupun
eksternal, sehingga dapat terwujud suatu kesejahteraan sosial yang adil.
a. Aspek-aspek keterjaminan sosial meliputi:
1) Kebutuhan
dasar (basic needs) yang terdiri
dari:
a) Pangan
b) Sandang
c) Papan
d) Kesehatan
2) Kebutuhan
sosial psikologis (social psychological
needs) yang terdiri dari:
a) Pendidikan
b) Rekreasi
c) Transportasi
d) Interaksi
sosial internal dan eksternal
3) Kebutuhan
pengembangan (development needs) yang
terdiri dari:
a) Tabungan
b) Pendidikan
khusus/kejuruan
c) Akses
terhadap informasi
b. Komponen
Keterjaminan Sosial
System
keterjaminan sosial dibentuk dari lima komponen utama, yaitu:
1) Sistem
ketahanan lokal, yang menggambarkan mekanisme dan organisasi masyarakat untuk
mengatasi masalah dan krisis di tingkat local;
2) Dana
atau program pemerintah untuk menangani masalah dan krisis sosial ekonomi;
3) Mekanisme
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, seperti asuransi sosial, dana
pembangunan daerah dan lain-lain;
4) Bantuan
luar negeri; dan
5) Pembangunan ekonomi nasional
No comments:
Post a Comment