Saturday, December 8, 2012

Keluarga Demokratis

Giddens (2000: 102-111) menegaskan bahwa keluarga tidak mungkin lagi kembali pada pola keluarga tradisonal karena keluarga juga mengalami perubahan-perubahan. Kondisi kekinian menunjukkan bahwa ada ketidakberesan dalam perkawinan, keluarga dan pengasuhan anak. Karena itu dibutuhkan kondisi keluarga yang ideal. Bagi Giddens, hanya ada satu kisah keluarga yang pantas untuk zaman sekarang ini, yaitu keluarga demokratis.
Keluarga harus terdemokratisasi melalui proses-proses seperti yang berlangsung dalam demokrasi publik. Pendemokrasian seperti itu menunjukkan bagaimana keluarga mengkombinasikan pilihan individu dan solidaritas sosial. Kriterianya amat mirip. Demokrasi dalam ruang publik melibatkan kesamaan formal, hak-hak individual, diskusi publik dengan berbagai isu tanpa kekerasan, dan otoritas bukan dilahirkan dari tradisi. Keluarga demokratis juga memiliki ciri-ciri tersebut.
Karena itu, demokrasi dalam keluarga mengimplikasikan kesetaraan, saling menghormati, otonomi, pengambilan keputusan melalui komunikasi dan kekebasan dari kekerasan.

No comments: