Syamsuddin Simmau
Pendahuluan
Dalam sebuah kesempatan yang
membahagiakan tahun, 2012 lalu, saya mendapat kehormatan mendengarkan
perbincangan informal antara Prof. Dr. H.
Rusli Ngatimin (FKM), Prof. Dr. Maria E. Pandu (Sosilogi) dan Prof. Dr.
H.Mahmud Tang (Antropologi), ketiganya adalah Guru Besar di Universitas
Hasanuddin Makassar. Selama tiga kali pertemuan, tiga pakar tersebut banyak
mengupas nilai-nilai budaya asli (indigenous)
yang berpotensi digunakan untuk mendukung peningkatan taraf kesehatan ibu
dan anak di Sulawesi Selatan. Mengingat, tingkat kematian ibu dan anak di
daerah ini dipandang masih tinggi. Ketika itu, tentulah saya lebih banyak
mendengar sambil melakukan beberapa pencatatan.